Karyawan google di PHK sudah lebih dari 40 orang karena protes Israel

Beberapa hari yang lalu terdengar kabar bahwa raksasa perusahaan teknologi Google telah malakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK beberapa karyawannya karena demo, berikut ini info yang bugsdailyIN rangkum.
Google telah memPHK lebih dari 40 orang karyawannya karena melakukan demo dan menolak proyek Nimbus, yaitu sebuah proyek layanan cloud yang bekerja sama dengan militer Israel.
Akibat dari demo tanggal 16 kemarin yg terjadi di kantor daerah California, Sunnyvale, dan New York dua puluh delapan karyawan di pecat, beberapa karyawan yang hanya menonton demo juga mendapat imbasnya. lalu apakah proyek nimbus itu, dan seperti apa.
Proyek nimbus adalah sebuah proyek yang dapat memberikan jalan keluar terkait layanan cloud, sistem pertahanan pemerintah. proyek senilai $1,2 miliar tersebut dipegang oleh perusahaan besar yaitu Google dan Amazon sejak tahun 2021, menurut Google proyek tersebut untuk kebutuhan warga sipil seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi bukan untuk kebutuhan militer.
Menurut juru bicara Google, dikutip dari Forbesjapan bahwa beberapa karyawan telah dipecat akibat dari demo tersebut dan mengatakan penyelidikan terkait demo tersebut telah di tutup.
CEO Google Sundar Pichai pun mengatakan Google mempunyai kebijakan perusahaan dan karyawan yang sudah jelas yaitu tidak terlibat dalam perilaku yang mengganggu dan membuat rekan tidak aman, menggunakan perusahaan sebagai wadah pandangan pribadi, bertengkar karena isu yang memecah belah, atau terlibat dalam politik.
Google memiliki kewajiban sebagai penyedia informasi yang objektif dan terpercaya untuk melayani penggunannya di seluruh dunia, ujar Pichai. di Amerika Serikat terjadi sejumlah demo di perusahaan dan universitas untuk menentang operasi militer Israel di jalur gaza Palestina yang menyebabkan jutaan orang di Gaza mengalami kelaparan, dan Israel gagal melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil dan menghalangi masuknya bantuan ke jalur gaza, hal tersebut telah mendapat kecaman dari organisasi - organisasi bantuan dan komunitas internasional.
Adanya ketakutan yang membesar dengan adanya perang antara hamas dan israel akan berkembang menjadi sebuah konflik besar yang melibatkan seluruh timur tengah.
Sumber : https://forbesjapan.com/articles/detail/70560
Tags:
Business